Tuesday, 6 March 2012

Kebenaran Banjir Zaman Nabi Nuh

Written by Sufi


Usaha Mencari Bahtera Nabi Nuh AS





Bahtera (kapal) Nabi Nuh AS telah lama menjadi kontroversi di dunia arkeologi. Sejarah juga mencatatkan bahawa Nuh diperintahkan Tuhan untuk membuat sebuah bahtera kerana Tuhan akan menurunkan hujan yang amat lebat ke bumi. Al-Qur`an mengisahkan bahawa Nuh mentaati perintah tersebut dan tepat pada waktu yang telah ditentukan Allah SWT, maka turunlah hujan yang sangat lebat ke muka bumi dan menenggelamkan semua makhluk hidup yang ada.

Nabi Nuh AS beserta mereka yang tetap beriman kepada Allah SWT, binatang-binatang diselamatkan bersama bahtera tersebut. Al-Qur`an kemudian menceritakan bahawa bahtera tersebut berlabuh di puncak gunung Ararat.

Kisah yang bersumber dari Al-Qur`an ini kemudian menjadi bahan perbincangan yang hangat di kalangan sejarawan dan arkeologi. Ada pihak yang menyokong bahawa kisah tersebut adalah benar terjadi, namun ada juga yang menganggapnya sebagai cerita dongeng. Namun, perdebatan tersebut kini berakhir dengan terjumpanya bukti-bukti ilmiah berkaitan dengan kisah tersebut.

Sisa-sisa bahtera ditemukan pertama kali oleh seorang Kapten angkatan darat dari militer Turki. Ia menemukannya secara tidak sengaja pada waktu meneliti foto-foto wilayah pegunungan Ararat. Bagi mengesahkan penemuan tersebut, ahli-ahli arkeologi dari Amerika Syarikat diundang untuk meneliti bahtera yang dijumpai.

Pada ekspedisi ilmiah yang dilakukan pada ketinggian 7.000 kaki, sekitar 20 mil sebelah selatan puncak gunung Ararat, mereka menemui sebuah kapal yang telah menjadi batu dan dianggarkan memiliki keluasan 7.546 kaki dengan panjang 500 kaki, lebar 83 kaki dan tinggi 50 kaki dan terdapat tiga tingkat lagi diatasnya. Tingkat pertama diletakkan binatang-binatang liar dan yang sudah dijinakkan. Tingkat kedua ditempatkan manusia. Tingkat ketiga adalah haiwan dari spesis burung.




Gambar 1: Foto Bahtera Nabi Nuh AS di Gunung Arafat
Pengukuran yang kemudian dilakukan pada objek tersebut menghasilkan suatu kesimpulan yang memeranjatkan kerana ukuran panjang, lebar dan tinggi adalah sama dengan ukuran bahtera Nuh seperti yang tercatat di dalam Al-Kitab. Ketika ini, lokasi penemuan bahtera tersebut telah menjadi tumpuan orang yang ingin melihatnya sendiri.
Sebenarnya kapal Nabi Nuh AS yang diyakini terdampar di Gunung Ararat (Turki) telah lama ditemui. Sejak tahun 1949, lokasi awalnya sudah ditemui dan kemudian dilakukan penggalian oleh pasukanantropologi yang dipimpin oleh Prof. Ron Wyatt di Turki sejak tahun 1977.
Pemotretan awal telah dilakukan oleh Angkatan Udara AS pada tahun 1949 tentang adanya benda aneh di atas Gunung Ararat-Turki, dengan ketinggian 14.000 kaki (sekitar 4.600 meter).




Gambar 2: Foto Pemotretan awal oleh Angkatan Udara AS di tahun 1949
Awal tahun 1960, berita di dalam Life Magazine: Pesawat Tentara Nasional Turki menjumpai sebuah benda mirip perahu di puncak gunung Ararat yang panjangnya 500 kaki (150 meter) dan mereka menjangkakan perahu itu adalah bahtera Nabi Nuh AS (The Noah’s Ark).
Kemudian antara tahun 1999-2000 terdapat seri pemotretan oleh Penerbangan AS IKONOS tentang jangkaan adanya perahu di Gunung Ararat yang dilitupi salji.



Gambar 3: Foto Pengukuran kapal Nabi Nuh AS
Dan yang terakhir adalah penemuan mengejutkan yang dilakukan oleh ilmuwan dan arkeologi dari China dan Turki yang bergabung di dalam ‘Noah’s Ark Ministries International’ . Mereka mengaku telah menemukan bahtera atau kapal Nabi Nuh AS yang digunakan untuk menyelamatkan umat manusia dan mahluk Bumi lainnya dari bencana banjir yang diyakini telah menenggelamkan daratan Bumi.
Sisa-sisa bahtera ini ditemui di ketinggian 4,000 meter di Gunung Agri atau Gunung Ararat yakni di Turki Timur. Mereka bukan hanya mendakwa kapal ini adalah bahtera Nabi Nuh, bahkan penyelidik juga telah membuktikan melalui tangkapan foto dan membawa specimen daripada kapal sebagai bukti sahih.
Benar tidaknya tentang penemuan perahu Nabi Nuh tersebut, kita pasrahkan saja pada Allah SWT. Yang penting kita mengimani tentang kisah banjir ribuan tahun silam tersebut. Dan yang paling penting mengimani keESAan dan kekuasaan Allah SWT Yang Maha Agung.

http://www.bloggermuslim.com/2011/10/kebenaran-banjir-zaman-nabi-nuh

No comments:

Post a Comment