Usaha Mencari Bahtera Nabi Nuh AS
Bahtera (kapal) Nabi Nuh AS telah lama menjadi kontroversi di dunia arkeologi. Sejarah juga mencatatkan bahawa Nuh diperintahkan Tuhan untuk membuat sebuah bahtera kerana Tuhan akan menurunkan hujan yang amat lebat ke bumi. Al-Qur`an mengisahkan bahawa Nuh mentaati perintah tersebut dan tepat pada waktu yang telah ditentukan Allah SWT, maka turunlah hujan yang sangat lebat ke muka bumi dan menenggelamkan semua makhluk hidup yang ada.
Nabi Nuh AS beserta mereka yang tetap
beriman kepada Allah SWT, binatang-binatang diselamatkan bersama
bahtera tersebut. Al-Qur`an kemudian menceritakan bahawa bahtera
tersebut berlabuh di puncak gunung Ararat.
Kisah yang bersumber dari Al-Qur`an ini
kemudian menjadi bahan perbincangan yang hangat di kalangan sejarawan
dan arkeologi. Ada pihak yang menyokong bahawa kisah tersebut adalah
benar terjadi, namun ada juga yang menganggapnya sebagai cerita
dongeng. Namun, perdebatan tersebut kini berakhir dengan terjumpanya
bukti-bukti ilmiah berkaitan dengan kisah tersebut.
Sisa-sisa bahtera ditemukan pertama
kali oleh seorang Kapten angkatan darat dari militer Turki. Ia
menemukannya secara tidak sengaja pada waktu meneliti foto-foto wilayah
pegunungan Ararat. Bagi mengesahkan penemuan tersebut, ahli-ahli
arkeologi dari Amerika Syarikat diundang untuk meneliti bahtera yang
dijumpai.
Pada ekspedisi ilmiah yang dilakukan
pada ketinggian 7.000 kaki, sekitar 20 mil sebelah selatan puncak
gunung Ararat, mereka menemui sebuah kapal yang telah menjadi batu dan
dianggarkan memiliki keluasan 7.546 kaki dengan panjang 500 kaki, lebar
83 kaki dan tinggi 50 kaki dan terdapat tiga tingkat lagi diatasnya.
Tingkat pertama diletakkan binatang-binatang liar dan yang sudah
dijinakkan. Tingkat kedua ditempatkan manusia. Tingkat ketiga adalah
haiwan dari spesis burung.
Pengukuran yang kemudian dilakukan pada
objek tersebut menghasilkan suatu kesimpulan yang memeranjatkan kerana
ukuran panjang, lebar dan tinggi adalah sama dengan ukuran bahtera Nuh
seperti yang tercatat di dalam Al-Kitab. Ketika ini, lokasi penemuan
bahtera tersebut telah menjadi tumpuan orang yang ingin melihatnya
sendiri.
Sebenarnya kapal Nabi Nuh AS yang
diyakini terdampar di Gunung Ararat (Turki) telah lama ditemui. Sejak
tahun 1949, lokasi awalnya sudah ditemui dan kemudian dilakukan
penggalian oleh pasukanantropologi yang dipimpin oleh Prof. Ron Wyatt
di Turki sejak tahun 1977.
Pemotretan awal telah dilakukan oleh
Angkatan Udara AS pada tahun 1949 tentang adanya benda aneh di atas
Gunung Ararat-Turki, dengan ketinggian 14.000 kaki (sekitar 4.600
meter).
Gambar 2: Foto Pemotretan awal oleh Angkatan Udara AS di tahun 1949
Awal tahun 1960, berita di dalam Life
Magazine: Pesawat Tentara Nasional Turki menjumpai sebuah benda mirip
perahu di puncak gunung Ararat yang panjangnya 500 kaki (150 meter) dan
mereka menjangkakan perahu itu adalah bahtera Nabi Nuh AS (The Noah’s
Ark).
Kemudian antara tahun 1999-2000
terdapat seri pemotretan oleh Penerbangan AS IKONOS tentang jangkaan
adanya perahu di Gunung Ararat yang dilitupi salji.
Gambar 3: Foto Pengukuran kapal Nabi Nuh AS
Dan yang terakhir adalah penemuan
mengejutkan yang dilakukan oleh ilmuwan dan arkeologi dari China dan
Turki yang bergabung di dalam ‘Noah’s Ark Ministries International’ .
Mereka mengaku telah menemukan bahtera atau kapal Nabi Nuh AS yang
digunakan untuk menyelamatkan umat manusia dan mahluk Bumi lainnya dari
bencana banjir yang diyakini telah menenggelamkan daratan Bumi.
Sisa-sisa bahtera ini ditemui di
ketinggian 4,000 meter di Gunung Agri atau Gunung Ararat yakni di Turki
Timur. Mereka bukan hanya mendakwa kapal ini adalah bahtera Nabi Nuh,
bahkan penyelidik juga telah membuktikan melalui tangkapan foto dan
membawa specimen daripada kapal sebagai bukti sahih.
Benar tidaknya tentang penemuan perahu
Nabi Nuh tersebut, kita pasrahkan saja pada Allah SWT. Yang penting
kita mengimani tentang kisah banjir ribuan tahun silam tersebut. Dan
yang paling penting mengimani keESAan dan kekuasaan Allah SWT Yang Maha
Agung.
No comments:
Post a Comment